Latihan Evakuasi Bencana Banjir

Maidzola SiapSiaga

Bencana banjir adalah bencana yang paling sering melanda Indonesia, baik di kota besar seperti Jakarta maupun daerah kecil lainnya. Bencana banjir dapat ditanggulangi dan dicegah dengan berbagai cara, yaitu melatih diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar dengan menjaga lingkungan sekitar, seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon, menjaga parit supaya tidak tersumbat, dll. Tindakan yang harus dilakukan sebelum banjir melanda daerah tempat tinggal kita adalah sebagai berikut :

  1. Berlatih apa yang harus dilakukan apabila terjadi bencana banjir, jadi kita tidak panik atau kaget jika banjir melanda daerah tempat tinggal kita.
  2. Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir. Mulai lah untuk membentuk suatu kelompok atau komunitas untuk membentuk masyarakat yang peduli lingkungan sekitar, jadi ketika bencana banjir atau bahkan bencana lainnya melanda daerah sekitar tempat tinggal kita, kita sebagai kelompok atau komunitas peduli lingkungan sudah siap untuk membantu.
  3. Memilih dan menentukan beberapa lokasi yang dijadikan tempat penampungan ketika banjir melanda. Jika banjir melanda daerah sekitar kita, kita harus bersiap-siap untuk menyediakan tempat sebagai pengungsian atau penampungan sementara bagi warga sekitar yang rumahnya sudah terendam oleh banjir.
  4. Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang dibutuhkan seperti : makanan kering seperti, biskuit, air minum, kotak p3k, lampu senter, dan baterai cadangan, lilin dan korek api, kain sarung, satu pasang pakaian dan jas hujan, surat berharga, fotocopi tanda pengenal yang dimasukan ke kantong plastic, serta nomor-nomor penting.

Mengurangi Resiko Banjir

Adapun kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir adalah :

  1. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir. Hal ini penting karena apabila banjir melanda tempat tinggal kita, kita sudah tau jalur evakuasi mana untuk menyelamatkan diri.
  2. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan. Hal ini dilakukan untuk mencegah bencana banjir, apabila aliran sungai mengalir dengan baik maka aliran air pun bisa tidak akan meluap dan menyebabkan banjir.
  3. Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah banjir. Hal ini dilakukan agar daerah sekitar kita dapat terhindar dari banjir, selain itu juga dapat membuat tata kota menjadi lebih bagus, karena tidak adanya pemukiman yang berada disekitar sungai.
  4. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari pemukiman laut. Hal ini dilakukan agar aliran air dapat mengalir dengan baik, karena pemukiman yang berada lebih rendah dari laut rawan sekali terkena banjir.
  5. Program penghijauan daerah hulu sungai yang rutin dilaksanakan. Hal ini penting karena program penghijauan ini memang harus rutin dilaksanan agar pohon-pohon yang ditanam dapat menyerap air dan mencegah banjir, apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, penting sekali untuk melakukan program penghijauan secara rutin.
  6. Membudayakan membuang sampah pada tempatnya. Sampah adalah penyebab utama dari timbulnya bencana banjir, karena sampah dapat menyumbat aliran sungai, dan aliran-aliran lainnya yang harusnya mengalir dengan baik malah membuat aliran air tersumbat dan menyebabkan banjir.
  7. Membudayakan kerja bakti, seperti membersihkan saluran-saluran air. Penting sekali untuk menjaga saluran-saluran air, yang mana saluran air adalah tempat aliran air agar terus mengalir.

Latihan Evakuasi Bencana Banjir

Agar tidak panik ketika bencana banjir melanda, ada baiknya untuk melakukan latihan evakuasi, yang mana latihannya adalah sebagai berikut.

  1. Petugas membunyikan tanda peringatan dini untuk evakuasi, seluruh peserta latih melakukan evakuasi mandiri menuju tempat berhimpun sementara. Pertama-tama yang dilakukan apabila terdapat sirine atau tanda bahwa bencana banjir datang, pergilah ke tempat yang aman untuk menyelamatkan diri.
  2. Ketika melihat air datang, jauhi secepat mungkin daerah banjir. Segera selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang tinggi. Hal ini harus diperhatikan apabila banjir sudah berada didepan mata, segeralah menyelamatkan diri menuju ke tempat yang aman.
  3. Hindari berjalan di dekat saluran air sebab berisiko terseret arus banjir. Hal ini harus diperhatikan apabila sedang menyelamatkan diri perhatikan langkah sekitar, jangan melewati jalan yang berada di dekat saluran air karena arus air sangat kencang pada aliran saluran tersebut.
  4. Matikan listrik di dalam rumah atau menghubungi PLN untuk mematikan listrik di wilayah terdampak. Hal ini harus perhatikan karena arus listrik sangat berbahaya apabila tidak dimatikan, karena apabila tidak dimatikan dan arus listrik terkena air dan kita mengenai air tersebut maka otomatis kita akan tersengat istrik.
  5. Jika air terus naik, letakkan barang-barang berharga ke tempat tinggi dan aman. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan barang-barang penting, seperti surat-surat berharga, sebaiknya diletakan dibagian yang lebih tinggi.
  6. Jika air telanjur meninggi, jangan keluar dari rumah dan sebisa mungkin mintalah pertolongan. Apabila sudah terlanjur terperangkap dirumah yang sudah terendam air, sebaiknya kita tidak panik dan perlahan menuju ke bagian atas rumah dan mintalah pertolongan.
  7. Jika air terus meninggi, hubungi instansi atau pihak berwenang, misalnya, kantor kepala desa, lurah, atau camat. Hal ini dilakukan agar pihak berwenang dapat membantu warga yang terkena banjir.
  8. Perhatikan jalur evakuasi yang tersedia. Jika banjir melanda, perhatikan jalur evakuasi untuk menyelamatkan diri, jangan sampai pergi untuk menyelamatkan diri ke jalur yang salah.
  9. Jika memungkinkan pergilah ke tempat tempat berhimpun sementara atau menuju ke penampungan/ pengungsian (shelter) yang tersedia. Jika banjir sudah datang cepat-cepatlah pergi ke tempat penampungan yang sudah disiapkan dan sudah terjamin aman.
  10. Jika semua warga sudah berkumpul pada tempat penampungan yang sudah disiapkan maka latihan akan segera berakhir.
  11. Kemudian, petugas membunyikan peluit panjang/tanda bunyi lain yang menandakan latihan berakhir.
  12. Tim penggendali latihan menyatakan latihan selesai dilaksanakan masyarakat dan tim evaluator hasil evaluasi serta memberitahukan hasil evaluasi berupa rekomendasi untuk penyelenggaraan maupun substansi latihan, termasuk memberikan masukan bagian persiapan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

Tindakan Pasca Bencana Banjir

Adapun tindakan setelah bencana adalah :

  1. Berikan bantuan tempat perlindungan darurat kepada mereka yang membutuhkan. Tindakan setelah bencana yang pertama ini berikanlah tempat untuk mereka yang membutuhkan bantuan.
  2. Selamatkan diri sendiri, kemudian selamatkan orang lain sesuai kapasitas yang dimiliki. Jika banjir sudah selesai melanda maka yang pertama, selamatkan diri sendiri terlebih dahulu kemudian selamatkan orang sekitar sesuai kemampuan kita.
  3. Segera bersihkan rumah menggunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit. Setelah banjir sudah surut maka bersihkan rumah sampai bersih dan beri antiseptic agar kuman-kuman dari aliran banjir yang masuk ke rumah kita dapat hilang.
  4. Cari dan siapkan air bersih untuk terhindar dari diare. Setelah banjir biasanya akan sulit untuk mencari air bersih, maka jika sudah menemukan air bersih hematlah supaya kita tetap terjaga dari berbagai penyakit.
  5. Hindari kabel atau instalasi listrik. Hindari kabel atau instalasi listrik, karena masih rawan akan genanagan air yang masih tersisa disekitar kabel.
  6. Hindari pohon, tiang, atau bangunan yang berpotensi roboh. Jika banjir sudah surut maka hindarilah berada disekitar pohon dan tiang yang sudah mau tumbang, dan bangunan-bangunan yang sudah mau roboh.
  7. Periksa ketersediaan makanan dan minuman. Jangan minum air sumur terbuka karena telah terkontaminasi. Setelah bencana banjir sudah selesai melanda maka periksalah ketersediaan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sampai minum air sumur, karena sudah terkontaminasi air banjir yang kotor.

*disadur ulang dari Buku Siap Siaga BNPB oleh Maidzola untuk Semar Relawan.